Iklan Header

Aspek Penting Perkembangan Anak Usia Dini




Perkembangan anak usia dini sangatlah pesat. Terlebih di usia 2 – 6 tahun merupakan masa – masa emas bagi seorang enak. Memasuki golden age, kemampuan seorang anak berkembang secara luar biasa mulai dari kognitif, motorik, hingga emosional. Oleh sebab itu, orang tua diharapkan untuk dapat memahami aspek – aspek penting dalam tumbuh kembang anak pada usia dini.

Kognitif
Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan anak dalam menggunakan logika untuk memecahkan suatu masalah dan berkreasi. Untuk dapat berkembang dengan sempurna, maka kemampuan ini harus terus dilatih dan diasah. Caranya pun cukup sederhana selama orang tua menyediakan waktu untuk bermain dan bercerita dengan si kecil. Ya, bercerita meningkatkan kemampuan anak untuk berimajinasi sekaligus merangsang otaknya untuk membentuk suatu alur. Selain itu, bermain puzzle sederhana juga akan membantunya mencari satu langkah penyelesaian untuk melengkapi bentuk yang kurang sempurna. 

Motorik
Kemampuan motorik anak terdiri dari motorik halus dan motorik kasar. Kemampuan motorik dalam perkembangan anak usia dini dikaitkan dengan kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara terkoordinasi, lincah, dan seimbang. Sistem motorik ini dapat dilatih melalui aktifitas fisik sederhana seperti menendang bola, bermain boneka, ataupun bermain lempar tangkap.
Sementara kemampuan motorik halus mencakup kemampuan anak untuk mempergunakan beragam alat yang tersedia dalam melakukan kegiatan maupun mengekspresikan sesuatu. Aktifitas yang dapat dilakukan untuk melatih aspek motorik halus pada anak antara lain: melatihnya untuk menggunakan sendok dan garpu saat makan, mewarnai gambar, hingga mengajarkannya cara mengancing pakaian.  

Bahasa
Aspek kebahasaan mengarah pada kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Kemampuan anak dalam mempergunakan kosa kata untuk mengemukakan pendapat dan perasaannya. Aspek kebahasaan ini dapat dilatih dengan mengajak anak untuk bercerita, berdiskusi, bahkan menonton film. Membiarkannya bermain bersama  teman – teman sebayanya juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berbahasa dan berbicara. 

Emosional
Seperti halnya orang dewasa, anak – anak pun memiliki emosi masing – masing. Ada baiknya untuk orang tua dapat mengenali pemicu munculnya emosi pada seorang anak, apakah itu senang maupun marah. Penting juga bagi orang tua untuk memberitahu anak tentang nama dari emosi yang sedang dirasakan. Ajaklah si kecil bercerita, ketika dia mulai menguap, maka katakan padanya bahwa ia mulai mengantuk. Atau jika dia enggan dan marah, maka tanyakan kepadanya apa yang membuatnya marah. 

Sosial
Aspek sosial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam aspek ini sangat penting untuk mengajarkan anak sikap simpati dan empati terhadap sesama dan lingkungan. Ajaklah dia bermain di taman atau di ruang terbuka dimana banyak anak seusianya bermain dan berkumpul. Ajarkan padanya untuk mengantri ketika satu permainan dipenuhi oleh anak – anak. Ajarkan dia untuk berbagi ketika satu permainan dapat dimainkan oleh beberapa anak sekaligus. 

Setiap aspek dalam tumbuh kembang anak tidaklah berdiri sendiri. Setiap aspek tersebut berkaitan dalam membentuk kepribadian dan pola pikir seorang anak. Orang tua dan keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak – anak. Ketika di rumah, seorang anak dapat bergantung sepenuhnya kepada orang tuanya. Tetapi dalam lingkungan sosial yang lebih luas, kemampuan interaksi menjadi komponen penting untuk membuatnya beradaptasi. Maka dari itu, orang tua pun berkewajiban untuk mengajarkan anak – anak tentang kemandirian dan pentingnya tolong menolong selama proses perkembangan anak usia dini.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel